Riot Games resmi memperkenalkan Project K, trading card game (TCG) berbasis League of Legends. Game ini dijadwalkan rilis perdana di China awal 2025, dengan format fisik. Oh ya, ini beda sama game kartu digital Riot, Legends of Runeterra, jadi jangan salah kira.
Project K: TCG Fisik, Bukan Digital Lagi!
Riot Games sebelumnya menggoda publik dengan nama “Rune Battlegrounds”, tapi sekarang, mereka pakai nama keren Project K. Tapi jangan ke-PD-an dulu, nama ini mungkin cuma sementara, kayak nama kode proyek Riot lainnya, seperti VALORANT (Project A) dan 2XKO (Project L).
Game ini bakal menampilkan artwork dan karakter dari semesta Riot, seperti League of Legends dan Legends of Runeterra. Tapi, katanya, game ini lebih fokus buat pemain kartu fisik, baik yang santai maupun kompetitif. Nah, artinya, lo bisa main 1v1 atau rame-rame bareng teman, kayak Uno versi esports.
Tim Kecil, Ambisi Besar
Game ini dikembangkan oleh tim kecil yang dipimpin Dave Guskin (Game Director) dan Chengran Chai (Executive Producer). Kalau ini tim kecil, berarti gimana dong kualitasnya? Eh, tapi Riot janji bakal bikin event rutin di toko-toko lokal dan turnamen global. Mulai dari level toko sampai nasional, bahkan katanya bisa tembus panggung dunia. Riot emang suka mimpi besar, ya.
Chengran Chai bilang, “Kami ingin kompetisi ini berkembang dari toko lokal hingga turnamen tingkat dunia.” Wah, keren sih visinya, tapi ya tahu sendiri, kadang Riot suka “over promise”.
Rilis Bertahap: Mulai dari China ke Dunia
Riot nggak langsung global, mereka main aman dengan rilis bertahap. Awalnya di China, karena ya jelas, pasar sana gede banget buat TCG fisik. Setelah itu, baru deh dijajaki pasar lain kayak Amerika Utara dan Eropa.
Oh ya, kalau penasaran, lo bisa cobain kartu versi Inggrisnya di event TeamFight Tactics Macao Open, tanggal 13-15 Desember 2024. Tapi ya gitu, buat yang nggak bisa ke Makau, cuma bisa gigit jari dulu.
Turnamen Lokal dan Global
Project K bakal dimulai dengan dukungan publisher lokal di China buat ngegarap aktivasi dan turnamen di toko-toko kartu. Jadi, buat yang nunggu di Indonesia, sabar dulu ya. Riot bilang, mereka pengen bikin ekosistem yang kuat dulu di pasar awal sebelum merambah global.
Kesimpulan: Riot Main Aman, Tapi Ambisi Tetap Tinggi
Riot kayaknya paham kalau nggak semua orang demen game digital. Jadi, mereka nyoba pasar baru dengan TCG fisik. Tapi, apakah Project K bisa ngalahin nama besar kayak Yu-Gi-Oh! atau Magic: The Gathering? Kita lihat aja nanti. Yang jelas, mereka punya bekal nama besar League of Legends, tapi eksekusinya ya masih tanda tanya.
Image credit: Riot Games, via YouTube